SINOPSIS All About My Mom Episode 4 Part 1

Advertisement
Serusinopsis.com || EPISODE SEBELUMNYA || Sinopsis All About My Mom Episode 4 Part 1 :
Saat itu ayahnya memukul Hyeong Gyu dan mengatainya berandal. Disitu pun pertengkaran tambah memanas. Ibunya dan Hyeong Soon pun melerainya. Kemudian ibunya menangis ketika meihat kertas kontrak rumah Jin Ae disobek. Semua keluarga pun menangis. 
Hyeong Soon dan ayahnya duduk di depan minimarket. Hyeong Soon menggoyangkan kakinya kemudian ayahnya berkata, “Stop. Jangan menggoyangkan kakimu. Berkatnya akan pergi (kepercayaan Korea). Hyeong Soon menjawab, “Ayah..apa kau akan terus seperti ini?”. Ayahnya berkata, “Jika kau mengantuk, pulanglah duluan”. Hyeong Soon menjawab, “Bagaimana aku bisa pulang duluan jika kau disini seperti ini”. Ayahnya berkata, “Di waktu seperi ini, akan bagus jika bisa merokok. Kau punya uang?”. Hyeong Soon pun mengeluarkan kedua saku celananya dan tidak ada uang sepeserpun dan Hyeong Soon menjawab, “Jangan merokok. Dulu susah sekali bagimu untuk berhenti. Apa yang akan kau lakukan jika ketahuan ibu?”. Ayahnya berkata, “Aku bahkan tak punya uang. Harganya sudah naik tinggi sekali. Dan lebih dari ibumu aku takut pada Noonamu jadi aku tak bisa merokok lagi. Aigoo Jin Ae”.
Pada saat dirumh Hyeong Gyu keluar kamar dan Jin Ae pun keluar dari rumah. Mereka hanya bertatapan satu sama lain dengan wajah penuh amarah dan Hyeong Gyu meninggalkan rumah. Ibunya datang kepada Jin Ae dan berkata, “Jin Ae, kemari sebentar”. Jin Ae pun datang ke kamar ibunya dan berkata, “Ada apa?”. Ibunya menjawab, “Rumah ini...”. Jin Ae berkata, “Lupakan saja. Aku tak punya pilihan kecuali berusaha keras lagi menabung”. Ibunya menjawab, “Jika depositnya $160.000, bahkan setelah membayar biaya tambahan deposit dan sewa toko, masih akan ada banyak uang tersisa”.

Jin Ae berkata, “Memangnya kenapa jika ada yang tersisa?”. Ibunya menjawab, “Aku tahu ini sesuatu yang aku harus minta maaf padamu tapi tak bisakah kau meminjamkannya padaku?. Mari kita bantu Oppamu juga”. Jin Ae marah dan berkata, “Ibu, yang benar saja. Apa kau pikir aku mencari rumah dengan uang menumpuk di tabunganku? Aku berencana mencari pinjaman dari bank untuk setengah dari jumlah itu. Itulh kenapa aku punya uangnya!”. Ibunya menjawab, “Jadi kau tidak punya?”. Jin Ae berkaata, “Aku tidak punya. Dengan sedikit sisa uang yang kupunya, aku membayar hutang ayah yang tahun lalu”. Ibunya menjawab, “Kenapa kau membayarkannya kembali? Lebih baik kau menyimpannya agar dapat bunga”. Jin Ae berkaata, “Ibu! Ibu tidakkah kau terlalu keras padaku?”. Ibunya menjawab, “Tidak, hanya saja saat aku melihat ini, aku jadi ingin tahu”. Jin Ae berkata, “Kau hanya ingin tahu tentang berapa banyak uangnku yang tersisa...Hatiku...Kau tidak berpikir tentang bagaimana hatiku tercabik-cabik. Bahkan setelah melihat ini, apa kau harus bicara tentang uang lagi padaku? Saat au sedang rebah menangis, apa kau harus menamparku juga di kepala?”.

Ibunya menjawab, “Sebagai ibumu, aku bahkan tak bisa meminta hal seperti ini?”. Jin Ae langsung berdiri dan berkata, “Ah, sungguh. Aku sungguh ingin meninggalkan rumah ini. Aku begitu lelah denganmu seperti ini padaku, jadi aku benar-benar ingin pergi. Kemudian Jin Ae pun pergi dari kamar ibunya dan ibunya menjawab, “Hei, Jin Ae. Bukan begitu maksudku. Ya, lakukan saja sesukamu. Aku akan bayar kau kembali, tak peduli bagaimanapun. Jika kau ingin pindah, pindahlah. Kau bisa pindah saja dan meneruskan hidup. Jin Ae pun pergi ke kamar.


Ibunya pergi ke kamar Hyeong Gyu dan melihat bahwa Hyeong Gyu tidak ada di kamarnya. Ibunya berkata, “Pergi kemana malam-malam begini?”. Hyeong Gyu sedang minum diluar dengan wajah bersedih karena mengingat ayahnya yang memukul Hyeong Gyu tadi. Kemudian Hyeong Gyu pulang dengan membanting pintu pagar rumahnya. Ibunya menghampirinya dan berkata, “Apa kau minum sebanyak ini? Anakku yang malang. Bagaimanapun ini adalah masalahnya! Hyeong Gyu, ayo masuk. Ayo”. Hyeong Gyu langsung memeluk ibunya dan berkata, “Ibu. Maafkan aku”. Ibunya menjawab, “Kau? Kenapa?”. Hyeong Gyu berkata, “Karena aku begitu bodoh, maafkan aku, Ibu”. Ibunya menepuk punggungnya dan menjawab, “Hyeong Gyu. Hei, Hyeong Gyu ayo masuk”. Hyeong Gyu tidak mau melepaskan pelukannya dan tidak mau masuk ke dalam rumah. Ayahnya melihat Hyeong Gyu dan merasa sedih.

Keesokan harinya Hoon Jae sedang dalam perjalanan sambil menelepon. Dia terus memikirkan Jin Ae yang memberinya uang kemarin sebagai tanda karena Hoon Jae sudah menolongnya tetapi Hoon Jae menolaknya dan tidak sengaja Hoon Jae menjatuhkan uangnya sehingga berantakan. Jin Ae saat itu merasa kesal dan mengambil kembali uangnya dan menaruhnya di atas mobil Hoon Jae. Kemudian saat di kantor Jin Ae, pipa yang kemarin bocor sedang diperbaiki dan Jin Ae mendapat omelan lagi dari manajernya, “Jika kau sudah memeriksa sebelumnya. Ini tidak akan terjadi”. Jin Ae menjawab, “Maafkan saya. Tapi aku sudah memberitahumu bahwa ini akan memerlukan inspeksi bulan lalu. Anda bilang kalau itu masih baik”. Manajernya berkata, “Jadi kau mengatakan aku bertanggung jawab untuk semua ini?”. Jin Ae menjawab, “Bukan begitu”. Manajer berkata, “San aku memintamu untuk membawa orang yang memperbaiki ini, tapi menngapa kau tidak membawanya? Jika dia yang bukan karyawan Taesig Pipes yang membuat hal-hal menjadi seperti ini, tidakkah seharusnya dia bertanggung jawab?”. Kemudian Hoon Jae datang dan berkata, “Tidakkah anda bersikap terlalu kasar?’. Jin Ae menjawab, “Kontraktor Kang?’. Manajer bertanya, “Siapa anda?”. Hoon Jae menjawab, “Halo, saya adalah orang yang berusaha memperbaiki ini”. Manajer berkata, “Sialan, tapi...apa maksud anda saya terlalu kasar?”. Hoon Jae menjawab, “Apa yang saya lihat semalam adalah anda tidak ada dimanapun, dan Asisten Manajer Lee mengambil resiko sendiri. Karena kau menyalahkan semua kepada dia sekarang, aku mengatakan kau terlalu kasar”. Manajer berkata, “Tidak, tapi orang ini sekarang...”. Hoon Jae memotong pembicaraannya dan berkata, “Aku akan memeriksanya lagi”. Jin Ae tersenyum karena Hoon Jae membelanya.

Manajer mendapatkan telepon dan berkata kepada Jin Ae, “Asisten Manajer Lee, CEO akan datang ke sini sekarang, jadi cepatlah bersiap”. Jin Ae menjawab, “Segera? Dia mengatakan dia akan datang satu jam lebih lambat”. Manajer berkata, “Pergi dan ganti pakaian itu. Jika seseorang melihatmu, mereka kan berpikir kau mengerjakan semua pekerjaan”. Hoon Jae mendengar pembicaraan mereka dan menghampiri Jin Ae dan berkata, “CEO akan datang? Mengapa?”. Jin Ae menjawab, “Pembeli dari Cina mengatakan bahwa mereka ingin datang ke pabrik kita lagi”.

Hoon Jae kebingungan dan menyerahkan sisa pekerjaannya kepada karyawan yang lain. Kemudian Hoon Jae berjalan keluar namun saat diluar Hoon Jae melihat CEO yang antara lain adalah ibunya sendiri. Ibunya yang sedang sibuk dengan tamu tidak melihat bahwa di depannya ada Hoon Jae. Hoon Jae berjalan bersembunyi di dalam ruangan yang tak lain ruangan tersebut adalah ruangan ganti dan didalamnya ada Jin Ae yang sedang ganti pakaian. Secara refleks Jin Ae melihat dibelakangnya ada Hoon Jae langsung berteriak kemudian mulut Jin Ae ditutupi oleh Hoon Jae karena takut ketahuan oleh ibunya. Jin Ae tak sengaja memukul perut Hoon Jae dengan sikutnya dan Hoon Jae pun sama berteriak namun Hoon Jae langsung menutup mulut dengan tangannya dan Jin Ae meminta maaf kepada Hoon Jae lalu Hoon Jae menutup mulut Jin Ae dengan tangannya juga supaya tidak terdengar keluar.
Kemudian rombongan CEO menghampiri pekerja yang sedang memperbaiki pipa yang rusak. CEO berkata, “Kalian sudah bekerja keras. Berapa lama lagi yang dibutuhkan untuk perbaikan ini?”. Pekerja menjawab, “Ini hampir selesai”. CEO berkata, “Ini bukan masalah besar, bukan?”. Manajer melihat kebelakang dan menunggu Jin Ae dan berkata, “Asisten Manajer Lee, benar-benar. Apa yang membuat dia begitu lama?’. Jin Ae saat itu sedang mengancingi bajunya dan sesudah itu Jin Ae bertanya kepada Hoon Jae, “Apa yang kau lakukan...”. Kemudian Hoon Jae menyuruhnya untuk diam. Jin Ae bertanya lagi ke Hoon Jae, “Apa sih yang kau lakukan?”. Hoon Jae menjawab, “Maafkan aku. Ada situasi darurat”. Jin Ae bertanya, “Apakah ada seseorang yang kau tidak bisa bertemu? Barangkali, itu adalh CEO kita?”. Hoon Jae menjawab, “Bukan”. Jin Ae bertanya kembali, “Kemudian siapa?”. Hoon Jae menjawab, “Um...masalahnya adalah...orang Cina itu”. Jin Ae bertanya, “Manajer Jang? Kenapa?”. Hoon Jae menjawab, “Ada sedikit masalah bisnis...”. Jin Ae terus bertanya, “Masalah bisnis? Apa kau memiliki hutang yang belum dibayar atau semacamnya?”. Hoon Jae menjawab, “Bukan itu. Bagaimanapun, tolong mengertilah”. Jin Ae berkata, “Mari kita bicara nanti”.  Hoon Jae menahan Jin Ae pergi karena ingin mengembalikan uang yang dia kasih untuk ucapan terima kasihnya kepada Hoon Jae. Jin Ae pun menerima kembali uang tersebut.

Artikel Menarik Lainnya