Advertisement
Serusinopsis.com || Sebelumnya >> || SINOPSIS All About My Mom Episode 2 Part 1 : Pada saat itu Jin Ae bertengkar dengan Hoon Jae karena Jin Ae mengira Hiin Jae adalah pria cabul yang berada di dlam toilet wanita. Namun saat Jin Ae ingin keluar dari toilet tersebut Jin Ae salah membuka pintu Jin Ae mebuka pintunya secara didorong padahal seharusnya pintunya itu ditarik. Kemudian Hoon Jae menghampiri Jin Ae dan bermaksud ingin membantunya tetapi Jin Ae mengelak dan yag terjadi malahan Jin Ae terpeleset dan Hoon Jae menyelamatkannya dengan memegangnya kemudian “eye contact” pun terjadi.
Jin Ae memukul pipinya Hoon Jae karena dia memegang pingganya Jin Ae, padahal Hoon Jae hanya ingin membantunya tidak bermaksud cabul. Kemudian presiden kim datang ke toilet wanita dan bertemu dengan Jin Ae dan berkata, “Jin Ae?”. Jin Ae menjawab, “Bos Kim, orang ini...”. Pesiden Kim berkata, “Apa yang sedang kau lakukan, Kontraktor Kang?”. Hoon Jae menjawab, “Apa?”. Jin Ae seketika terdiam malu ternyata Hoon Jae adalah seorang kontraktor bukan seorang yang sengaja cabul yang masuk ke toilet wanita.
Setelah itu ibunya Jin Ae sedang berda di toko bersama Hyeong Soon, dia tidak tenang karena tingkah Jin Ae yang nekat untuk mendekati Presiden Kim. Ibunya berkata kepada Hyeong Soon, “Jagalah toko, berikan diskon kepada pelanggan”. Hyeong Soon menjawab, “Ibu, ibu!. Ibunya langsung bergegas keluar dengan memakai baju seadanya dan masih memakai sepatu bootnya.
Pada saat itu Hoon Jae mengobai lukanya yang dipukul oleh Jin Ae hingga berdarah. Setelah selesai mengobati lukanya Hoon Jae melanjutkan untuk memperbaiki keramik yang rusak pada toilet wanita. Hoon Jae memperbaiki sambil menelepon dan berkata, “Dia benar-benar klien kami yang konyol. Dia menyuruh orang lain untuk mengerjakan konstruksinya, tapi menyuruh kami untuk memprbaiki keramiknya yang rusak. Apa yang harus ku lakukan? Aku harus melakukannya”. Sambil merasakan kesakitan Hoon Jae melanjutkan memperbaiki keraminya yang rusak tersebut.
Jin Ae memulai pembicaraannya dengan Presiden Kim, “Ku dengar anda ingin menggusur toko kami”. Presiden Kim menjawab, “Oh itu yah...tokonya...bukan menggusur, bagaimana aku mengatakannya?”. Ini bukan seperti aku yang mendapat tanah gratis untuk disewakan? Iya kan?. Tokomu khususnya, aku tak bisa mengistimewakan. Karena gara-gara itu, orang-orang jadi salah paham”. Jin Ae berkata, “Kita punya perjanjian yang pasti, bukan? Saat saya kencan buta dengan anda dan saat saya dengan sejujurnya memberi tahu anda bahwa saya tidak berpikir kencan ini akan berhasil. Anda bilang tak akan menaikkan sewa atau mengambil toko kami sebagai balas dendam”. Presiden Kim menjawab, “Jin Ae, kau pasti berpokor aku seorang monster bermata hijau atau semacamnya, tapi aku bukan orang semacam itu. Aku telah memberitahu ibumu bahwa ini adalah untuk bisnisku”. Kemudian ibunya Jin Ae menemukan Jin Ae sedang berbicara dengan Presiden Kim.
Jin Ae yang telah melihat ibunya berpura-pura tersenyum dan berkata manis kepada Presiden Kim. Ibunya melihat Jin Ae tersenyum manis kepada Presiden Kim dan berkata, “Lihat dia. Dia bahkan bukan Miss Kores tapi dia di sana tertawa-tawa”. Ibunya langsung masuk ke restoran tersebut dan membwa Jin Ae untuk bicara berdua dengan ibunya. Ibunya menarik Jin Ae dan berkata, “Ke sini”. Jin Ae menjawab, “Ibu”. Ibunya berkata kepada Presiden Kim, “Saya akan coba bicara dengannya. Tolong tunggu sebentar. Mari”.
Setelah menarik Jin Ae ibunya berkata, “Bagaimana bisa kau sungguhan datang?”. Jin Ae menjawab, “Bukankah ini yang ibu inginkan? Aku melakukan ini baik keluarga akan ditendang ke jalanan atau tidak”. Kemudian Presiden Kim datang menghampiri Jin Ae dan ibunya dan bertanya, “Apa yang sedaang kalian berdua lakukan? Mungkinkah, kalian berkonspirasi untuk membodohiku?”. Ibunya menjawab, “Bukan begitu. Ada kesalahpahaman antara hubungan kalian”. Jin Ae pun berkata, “Ibuku punya banyak kebanggaan. Aku datang kemari untuk mengatakan ingin menemui anda lagi. Dia datang kemari untuk memberi tahu saya agar menemui lelaki lain”. Presiden Kim berkata, “Apa?”. Jin Ae pun berkata kembali, “Karena hari ini situasinya seperti ini, saya akan kembali lain waktu”. Setelah itu Jin Ae meninggalkan restoran, tetapi saat ibunya ingin menyusul Jin Ae, Presiden Kim memegangi ibunya Jin Ae dan berkata, “Dimana kau pikir bisa menemukan calon suami yang lebih baik dari aku? Aku terkejut”. Ibunya pun terdiam.
Kemudian Hoon Jae tak sengaja melihat dan mendengar perbincangan mereka bertiga dan langsung berkata, “Lantainya sudah selesai”. Dan pada saat itu, ibunya Jin Ae segera lari dan keluar dari restoran itu. Presiden Kim pun kesal dengan Hoon Jae karena Hoon Jae telah memotong pembicaraannya dengan ibunya Jin Ae dan berkata, “Apa kau benar-benar seudah menyelesaikan semuanya?”. Hoon Jae menjawab, “Anda bisa melihatnya sendiri”. Presiden Kim berkt, “Kerja yang bagus”. Hoon Jae berkata, “Baiklah”. Dan Hoon Jae meninggalkan restoran tersebut.
Jin Ae keluar dengan berjalan cepat yang kemudian disusul oleh ibunya yang berlari. Ibunya berkata, “Kerja yang bagus. Jika kau tidak bisa menolong, setidaknya kau tidak boleh membuatnya lebih buruk. Sekarang apa yang akan kau lakukan dengan Presiden Kim?”. Jin Ae berhenti berjalan dan bertanya kepada ibunya, “Kenapa ibu melahirkanku? Jika aku tidak lahir, oppa akan lebih sehat. Daripada melahirkanku, kau seharusnya merawat oppa dengan baik. Kenapa ibu melahirkanku?”. Ibunya menjawab, “Gadis ini!”. Jin Ae meninggalkan ibunya sambil menangis.
Hoon Jae yang sedang dalam perjalanan pulang bertemu dengan Jin Ae yang sedang berjalan sendirian. Hoon Jae membukakan jendela mobilnya dan berkata, “Permisi”. Hoon Jae memberhentikan mobilnya dan Jin Ae menyadari itu dan menjawab, “Ada apa?”. Hoon Jae berkata, “Apa kau tidak ingin meminta maaf? Untuk insiden di kamar kecilnya?”. Jin Ae menjawab, “Kenapa aku harus minta maaf bila aku terkejut?”. Hoon Jae berkata, “Kau salah paham pada orang. Kau juga membuat wajahku seperti ini, jadi tidakkah seharusnya kau minta maaf?”. Jin Ae menjawab dengan sangat kesal, “Itu salahmu sehingga aku jadi salah paham. Perempuan mana yang tak akan mengira diserang oleh seorang mesum bila ada laki-laki di kamar kecil wanita?”. Hoon Jae menjelaskan, “Begini. Aku ada disana utnuk kerja”. Jin Ae langsung memotongnya, “Jika begitu, kau seharusnya memasang peringatan, atau kau bisa mengatakan sesuattu saat pertama aku masuk”. Hoon Jae menjawab, “Aku sudah mau memberitahumu, tapi kau sedang menelepon dan susananya...”. Jin Ae berkata, “Jadi kau bahkan menguping?”. Hoon Jae dengan berbaik hati menjawab, “Baiklah. Aku akan anggap saja seolah kau sudah meminta maaf”.
Jin Ae marah dan menjawab, “Jangan berpikir kau menerima permintaan maaf jika aku tak punya sesuatu yang aku harus minta maaf”. Jin Ae kemudian meninggalkan Hoon Jae. Hoon jae pun merasa bingung dengan tingkah laku Jin Ae dan Hoon Jae pun pulang.
Ibunya Jin Ae membeli bir kemudian dia meminumnya dan berkata sendiri, “Kenapa ibu melahirkanku?. Jahat, sungguh gadis jahat. Dan ibunya melamun sedih sambil meminum kembali birnya dan pulang kembali ke restorannya.
Ayahnya Jin Ae yang bermalam di sauna mengetahui masalah ini dari Hyeong Soon dan berkata, “Begitukah? Noonamu pasti teah mengalami masa yang sulit. Ini semua salahku”. Hyeong Soon kemudian menenangkan ayahnya dan memberikan ayahnya makanan yang dibungkusnya. Ayahnya berkata, “Hah? Berapa banyak makanan ulang tahun yang tersisa sampai masih ada tersisa mie gelas?”. Hyeong Soon menjawab, “Ini Karena hanya kita berdua yang makan. Ada banyak sisa makanan dari ulang tahun hyung”. Kemudian mereka berdua makan bersama. Tiba-tiba Hyeong Soon mendapatkan telepon dari temannya yag mengajak Hyeong Soon untuk kencan buta.
Keesokan harinya, Hoon Jae sedang melakukan pekerjaannya. Hoon Jae terus kepikiran dengan kejadian kemarin dengan Jin Ae. Dia terus saja memikirkan Jin Ae. Setelah itu Hoon Jae mendapatkan sms dari ibunya, “Nak, kau tidak lupa janji hari ini, kan?”. Hoon Jae menjawab, “Janji apa?”. Ibunya pun menjawab kembali, “Kau sudah gila? Benarkah?”. Hoon jae menjawab kembali, “Aku bercanda. Bagaimana bisa aku lupa hari peringatan kematian ayahku?”.
Kemudian Hoon Jae dengan Kye Tae membicarakan soal perusahaan. Hoon Jae berkata, “JY?. Perusahaan sebesar itu melakukan hal semacam ini juga? Itu berlebihan”. Kye Tae menjawab, “Kita bermitra dengan Taesung Pipe jadi kita tidak akan terlalu rendah di hadapan mereka, kan?”. Hoon Jae berkata, “Entahlah”.
Dirumah Chae Ri di memperlihatkan gaun barunya yang dibeli tanpa sepengetahuan ayahnya. Dia memperlihatkannya kepada neneknya. Chae Ri berkata, “Nenek! Lihat! Bagaimana penampilanku?”. Neneknya menjawab, “Apa ini kau sedang memakai baju atau tidak?”. Chae Ri berkata manja, “Tidakkah aku terlihat imut dan seksi, Nek?”. Neneknya menjawab, “Ya ampun, ini bukan baju yang kau beli bersama ayahmu kemarin”. Chae Ri berkata, “Yang itu terlali kuno jadi aku membeli yang ini tanpa setahu ayah”. Neneknya bertanya, “Tapi apa kau mau pergi sekarang? Ayahmu bilang untuk pergi makan malam”. Chae Ri menjawab, “Benarkah? Kalau begitu aku harus datang bersamamu”. Neneknya berkata, “Juga, ganti dengan pakaian lain lalu pergi. Ini apa? Ini minim sekali untuk dipakai pergi ke kencan buta”. Chae Ri pun berdebat dengan neneknya yang berkata, “Tidak! Kau terlalu banyak bicara. Kau bisa melihat keseluruhan pantatmu”. Neneknya menyuruh Chae Ri untuk berganti baju. Akan tetapi, Chae Ri pergi kabur untuk kencan buta dengan memakai pakaian yang dia inginkan.
Hyeong Soon ternyata menyiapkan kencan butanya dengan menyamar dengan identitas yang bernama Shin Jae Min, seorang ahli bedah plastik di Rumah Sakit Universitas Han Gook. Hyeong Soon memang mendapat suruhan dari temannya yang bernama Jae Min untuk menggantikannya pada kencan butanya dengan Chae Ri. Saat bertemu dengan kecan butanya yaitu Chae Ri.
Hyeong Soon berkata, “Gadis ini..”. Hyeong Soon pun mengingat kejadian sewaktu dia bekerja sebagai jasa parkir dan Chae Ri mengacaukannya. Hyeong Soon berkata, “Berandalan manja itu. Tidakkah dia akan mengenaliku?”. Kemudian Chae Ri pun menghampiri Hyeong Soon. Chae Ri menyapanya, “Shin Jae Min?”. Hyeong Soon membalasnya, “Jang Chae Ri?”.
SINOPSIS All About My Mom Episode 2 Part 2 SELANJUTNYA >>
Pada saat itu Hoon Jae mengobai lukanya yang dipukul oleh Jin Ae hingga berdarah. Setelah selesai mengobati lukanya Hoon Jae melanjutkan untuk memperbaiki keramik yang rusak pada toilet wanita. Hoon Jae memperbaiki sambil menelepon dan berkata, “Dia benar-benar klien kami yang konyol. Dia menyuruh orang lain untuk mengerjakan konstruksinya, tapi menyuruh kami untuk memprbaiki keramiknya yang rusak. Apa yang harus ku lakukan? Aku harus melakukannya”. Sambil merasakan kesakitan Hoon Jae melanjutkan memperbaiki keraminya yang rusak tersebut.
Jin Ae memulai pembicaraannya dengan Presiden Kim, “Ku dengar anda ingin menggusur toko kami”. Presiden Kim menjawab, “Oh itu yah...tokonya...bukan menggusur, bagaimana aku mengatakannya?”. Ini bukan seperti aku yang mendapat tanah gratis untuk disewakan? Iya kan?. Tokomu khususnya, aku tak bisa mengistimewakan. Karena gara-gara itu, orang-orang jadi salah paham”. Jin Ae berkata, “Kita punya perjanjian yang pasti, bukan? Saat saya kencan buta dengan anda dan saat saya dengan sejujurnya memberi tahu anda bahwa saya tidak berpikir kencan ini akan berhasil. Anda bilang tak akan menaikkan sewa atau mengambil toko kami sebagai balas dendam”. Presiden Kim menjawab, “Jin Ae, kau pasti berpokor aku seorang monster bermata hijau atau semacamnya, tapi aku bukan orang semacam itu. Aku telah memberitahu ibumu bahwa ini adalah untuk bisnisku”. Kemudian ibunya Jin Ae menemukan Jin Ae sedang berbicara dengan Presiden Kim.
Setelah menarik Jin Ae ibunya berkata, “Bagaimana bisa kau sungguhan datang?”. Jin Ae menjawab, “Bukankah ini yang ibu inginkan? Aku melakukan ini baik keluarga akan ditendang ke jalanan atau tidak”. Kemudian Presiden Kim datang menghampiri Jin Ae dan ibunya dan bertanya, “Apa yang sedaang kalian berdua lakukan? Mungkinkah, kalian berkonspirasi untuk membodohiku?”. Ibunya menjawab, “Bukan begitu. Ada kesalahpahaman antara hubungan kalian”. Jin Ae pun berkata, “Ibuku punya banyak kebanggaan. Aku datang kemari untuk mengatakan ingin menemui anda lagi. Dia datang kemari untuk memberi tahu saya agar menemui lelaki lain”. Presiden Kim berkata, “Apa?”. Jin Ae pun berkata kembali, “Karena hari ini situasinya seperti ini, saya akan kembali lain waktu”. Setelah itu Jin Ae meninggalkan restoran, tetapi saat ibunya ingin menyusul Jin Ae, Presiden Kim memegangi ibunya Jin Ae dan berkata, “Dimana kau pikir bisa menemukan calon suami yang lebih baik dari aku? Aku terkejut”. Ibunya pun terdiam.
Jin Ae keluar dengan berjalan cepat yang kemudian disusul oleh ibunya yang berlari. Ibunya berkata, “Kerja yang bagus. Jika kau tidak bisa menolong, setidaknya kau tidak boleh membuatnya lebih buruk. Sekarang apa yang akan kau lakukan dengan Presiden Kim?”. Jin Ae berhenti berjalan dan bertanya kepada ibunya, “Kenapa ibu melahirkanku? Jika aku tidak lahir, oppa akan lebih sehat. Daripada melahirkanku, kau seharusnya merawat oppa dengan baik. Kenapa ibu melahirkanku?”. Ibunya menjawab, “Gadis ini!”. Jin Ae meninggalkan ibunya sambil menangis.
Keesokan harinya, Hoon Jae sedang melakukan pekerjaannya. Hoon Jae terus kepikiran dengan kejadian kemarin dengan Jin Ae. Dia terus saja memikirkan Jin Ae. Setelah itu Hoon Jae mendapatkan sms dari ibunya, “Nak, kau tidak lupa janji hari ini, kan?”. Hoon Jae menjawab, “Janji apa?”. Ibunya pun menjawab kembali, “Kau sudah gila? Benarkah?”. Hoon jae menjawab kembali, “Aku bercanda. Bagaimana bisa aku lupa hari peringatan kematian ayahku?”.
Kemudian Hoon Jae dengan Kye Tae membicarakan soal perusahaan. Hoon Jae berkata, “JY?. Perusahaan sebesar itu melakukan hal semacam ini juga? Itu berlebihan”. Kye Tae menjawab, “Kita bermitra dengan Taesung Pipe jadi kita tidak akan terlalu rendah di hadapan mereka, kan?”. Hoon Jae berkata, “Entahlah”.
SINOPSIS All About My Mom Episode 2 Part 2 SELANJUTNYA >>